Minggu, 09 Juni 2013

Teori Organisasi Umum 2

Pasar

A .    Penjelasan Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian
Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu :
1.      Orang dengan segala keinginannya
2.      Daya beli mereka
3.      Kemauan untuk membelanjakannya
Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil pertanian.



B.     Penggolongan Pasar
1.      Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.

Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu :
     a. Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogenitas. Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna. Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
2.      Pasar Monopoli :
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).

3.      Pasar Monopolistic :
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.

4.      Pasar Oligopoli :
Pasar oligopoli dari segi bahasa berasal dari kata olio yang berarti beberapa dan poli yang artinya penjual adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

      C.    Uang,Bank dan Penciptaan Uang

Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.

a. Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga “teori kualitatif statis” bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
• Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPPUang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
• Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
• Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
• Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

b. Teori uang dinamis
• Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
• Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
• Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
• Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Motif Memegang Uang
Keynes dalam teori Preferensi Likuidasi menjelaskan bahwa motif masyarakat dalam memegang uang ada 3 macam . Formulasi dari ketiga motif tersebut adalah motif transaksi , motif berjaga-jaga , dan motif spekulasi

1. Motif Transaksi
Pada pendekatan klasik , diasumsikan bahwa tujuan setiap orang memegang uang adalah sebagai alat tukar . Keynes menekankan komponen prmintaan uang ditentukan oleh tingkat transaksi setiap orang . Oleh karena itu , semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka permintaan orang tersebut terhadap barang atau jasa semakin tinggi pula . Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.

2.  Motif Berjaga-jaga
Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian akan kebutuhan di masa mendatang . Keynes percaya bahwa jumlah uang yang dijadikan alat untuk berjaga-jaga ditentukan oleh banyaknya transaksi yang diekspektasikan di masa mendatang . Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.

3.Motif Spekulatif
Keynes juga sependapat bahwa uang merupakan alat ukur kekayaan . Sehingga salah satu alasan seseorang memegang uang adalah untuk alasan spekulatif .

4. Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya.

      D.    Bank Sentral dan Bank Umum
Bank sentral
Undang- undang yang mengatur Bank Indonesia adalah UURI No. 3 THN 2004 perubahan atas UURI No. 23 Thn 1999 tentang Bank Indonesia.
Bank sentral merupakan pelaksanaan kebijakan moneter ditetapkan pemerintah. Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut :
a) Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Bank Indonesia melakukan pengadilan moneter dengan cara:
1. Operasi pasar terbuka dipasar uang, baik rupiah/ valuta asing.
2. Penetapan tingkat diskonto
3. Penetapan cadangan wajib minimum.
4. mengatur kredit atau pembiayaan.
Bank Umum
Bank umum adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan bedasarkan konvensi (kesepakatan) umum:
Contoh : BRI, BNI, BCA, dan lain- lain.
Bentuk badan hukum bank umum berupa:
a. Perseroan terbatas
b. Perusahaan daerah.
c. Koperasi

      E.     Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

 sumber :


Teori Organisasi Umum 2

Penalaran Deduktif Umum-Khusus


Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan.

Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras, dan para filsuf Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300 SM.). Aristoteles, misalnya, menceritakan bagaimana Thales menggunakan kecakapannya untuk mendeduksikan bahwa musim panen zaitun pada musim berikutnya akan sangat berlimpah. Karena itu ia membeli semua alat penggiling zaitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen zaitun yang melimpah itu benar-benar terjadi. Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.


Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan dasar di antara keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif tengan progresi secara logis dari bukti-bukti umum kepada kebenaran atau kesimpulan yang khusus; sementara dengan induksi, dinamika logisnya justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.

Dengan demikian, konteks penalaran deduksi tersebut konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran deduksi tergantung pada premisnya ( proposisi tempat menarik kesimpulan ). Artinya, jika premisnya salah, mungkin akan membawa kita pada hasil yang salah. Begitu juga sebaliknya. Penarikan kesimpulan secara deduktif, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Penarikkan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan menjadi :
Premis mayor
Premis minor
 
Contoh
Mamalia adalah makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara melahirkan (premis mayor)
Sapi adalah mamalia (premis minor)
Jadi sapi berkembang biak dengan cara melahirkan (kesimpulan)
kesimpulan ini ditarik secara logis dari dua premis yang mendukungnya.
Pertanyaan apakah kesimpulan ini benar harus dikembalikan kepada kebenaran premis-premis yang mendahuluinya. Apabila kedua premis yang mendukungnya benar maka dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang ditariknya juga adalah benar dan sebaliknya.
Dengan demikian maka ketepatan penarkkan kesimpulan tergantung dari tiga hal yaitu:
1) kebenaran premis mayor
2) kebenaran premis minor
3) keabsahan penarikan kesimpulan
Apabila salah satu dari ketiga unsur itu persyaratannya tidak terpenuhi dapat dipastikan kesimpulan yang ditariknya akan salah.

Menarik Simpulan Secara Langsung
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.

Contoh kalimat :
-Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
- Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )

Menarik Simpulan Secara Tidak Langsung
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus.Contoh : Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi yaitu :
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )

Contoh silogisme kategorial :
- My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KTM.
- Mn : Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
- K : Aini Fatimah memiliki KTM.
•. Bentuk Gagasan / Penalaran Induktif
• Generalisasi ialah perihal bentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian hal, atau sebagainya.
Contoh dalam paragraph :
Setelah tugas menggambar kelas I B dikumpulkan, ternyata duapuluh anak perempuan menggambar bunga, dua orang anak perempuan menggambar pemandangan, dan satu orang saja menggambar binatang, sedangkan anak laki-laki bermacam-macam.Boleh dikatakan anak perempuan kelas I B cenderung membuat gambar bunga.
Analogi ialah suatu penalaran yang bertolak dari peristiwa khusus mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan apa yang berlaku untuk suatu hal akan bertolak pula untuk hal lain.
Kausalitas (sebab-akibat) ialah memulai suatu penjelasan dari peristiwa atau hal yang merupakan sebab, kemudian bergerak menuju ke suatu kesimpulan sebagai aspek (akibat) terdekat.
Bentuk Gagasan / Penalaran Deduktif
Silogisme ialah menarik kesimpulan dari dua pernyataan(premis) yaitu :
premis umum/mayor(PU) dan premis khusus/minor(PK).
PU : Semua A=B
PK : Semua C=A
S : Semua C=B
Contoh
PU : Semua makhluk hidup memiliki mata
PK : si Polan adalah makhluk hidup
S : maka si Polan mempunyai mata
Silogisme
Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanya disingkat PK.
Kriteria silogisme sebagai barikut :
Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (=B)
Permis KhusuS (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) adalah golongan tertentu itu (=A)
Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau sesorang itu (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)
Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan sebagai berikut :
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B
A = semua anggota golongan tertentu
B = sifat yang ada pada A
C = sesorang atau sesuatu anggota A
Contoh :
Silogisme salah yaitu silogisme yang salah satu premisnya salah atau mungkin penalarannya salah, maka kesimpulannyapun tentu akan salah sehingga penarikan kesimpulannya sering tidak logis dan tidak dapat dipercaya kebenarannya.
Contoh :
PU : Prasetyo pelajar teladan
PK : Prasetyo putra seorang guru
K : Putra seorang guru pasti pelajar teladan
Entimem
Entimem adalah silogisme yang dipersingkat.Disaat tertentu orang ingin mengemukakan sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaran.
Contoh :
PU : Semua orang ingin sukses harus belajar dan berdoa
PK : Lisa ingin sukses
K : Lisa harus belajar dan berdoa
Rumus Silogisme Entinem : C = B karena C = A

Sumber            :


Teori Organisasi Umum 2

Perilaku Produsen dan Konsumen



1.   PERILAKU KONSUMEN
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).

Pendekatan Kosumen
Teori pendekatan konsumen terdapat 2 macan yaitu pendekatan konsumen Ordinal dan pendekatan konsumen Kardinal.
1.Pendekatan Konsumen Oridinal :
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen:
1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.Pada umunya kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk dilakukan karena tidak flexible dan jarang dilakukan.          
2.Pendekatan Konsumen Kardinal :
 Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal

Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingka konsumennya,yaitu :

1.    Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya  dengan batasan pendapatannya.
2.    Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
3.    Pendapatan konsumen tetap
4.    Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap

Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :
a)    Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b)    Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c)    Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan
d)    Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Konsep Elastisitas

Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Elatisitas silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu yang diminta (missal barang x) akibat perubahan harga barang lain.Elatisitas silang berlaku bagi barang-barang subtitusi maupun barang – barang komplementer.


Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
   
    2.   PERILAKU PRODUSEN
Fungsi Produksi :
Fungsi produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah inputan produksi yang dipakai dengan jumlah output barang atau jasa yang dihasilkan dari proses produksi. Secara matematis dapat dinyatakan :
X = f ( A1, A2, A3,...)
X : output yang dihasilkan
(A1,A2,A3,...) : input yang dipakai
Sifat fungsi produksi terdapat dalam suatu hukum ekonomi yaitu : "The Law of Diminishing Returns" (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa jika salah satu input ditambah dengan input lain yang dianggap tetap maka hasil output dari pertambahan input tadi mula-mula akan bertambah, tetapi lama kelamaan akan menurun menurun setelah sampai pada titik maksimalnya jika input terus menerus ditambah.
Kondisi hukum diatas dapat kita liat ketika suatu produsen Tahu menambahkan jumlah kacang kedelai namun jumlah pekerja, mesin dan faktor inputan produksi lainnya dalam kondisi tetap. Jumlah tahu yang dihasilkan memang akan meningkat karena bahan baku kacang kedelai pun bertambah, tetapi ketika kacang kedelai terus menerus ditambah maka proses produksi akan menjadi semakin tidak efektif karena lama kelamaan para pekerja tidak akan sanggup mengerjakan tugas membuat tahu yang semakin banyak ,dan bahan-bahan pembuat tahu yang lain juga tidak bertambah sehingga kacang kedelai tidak semuanya dapat diproduksi menjadi tahu dan akhirnya hasil produksi akan menurun seiring berjalannya waktu produksi.
 Least Cost Combination                                         
adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
digunakan untuk menentukan kombinasi yang mana memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Dalam least cost combination terdapat istilah isoquant dan isocost. Isoquant atau disebut juga isoproduct curve adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 variabel input dengan tingkat output tertentu. Sebagai contoh dalam hal ini variabel yang digunakan adalah Tenaga Kerja dan Modal.Tabel Kombinasi Tenaga Kerja dan Modal untuk menghasilkan 100, 200, dan 300 unit produk.
    3. BIAYA DAN PENERIMAAN
Pengertian Biaya (COST)
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Macam-macam Biaya (cost)
·        Biaya Pabrikasi         :
Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
·        Biaya Non Pabrikasi
Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan.
·        Departemen
Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
·        Periode Akuntansi :
Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
·        Volume Produksi :
Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.

Pengertian Biaya dan Penerimaan
Biaya produksi adalah jumlah pengorbanan biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk menghasilkan sejumlah output. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, setiap produsen harus berusaha menekan biaya produksi serendah mungkin.
Penerimaan produsen adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam penerimaan produsen:
a.Penerimaan total, adalah penerimaan yang berasal dari hasil penjualan seluruh outputnya. Penerimaan total adalah jumlah output kali harga jual.
b.Penerimaan rata-rata, adalah penerimaan produsen per unit output.
c.Penerimaan marjinal, adalah kenaikan penerimaan total sebagai akibat bertambahnya satu unit output.

Keuntungan Maksimal
Pendekatan Total :

Laba Total (p)    adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.  Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a) Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b) Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.

Pendekatan Marginal :

Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output.  Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.

Pendekatan Rata-rata :

Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.

SUMBER:


Bahasa Indonesia 2

Tugas : Contoh Proposal Penelitian

Judul Penelitian : Pemanfaatan Mesin Pencarian Internet Sebagai Sumber Pembelajaran Bagi Para Guru Sekolah Dasar ( SD ).

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Perkembangan global sekarang ini begitu pesat. Dalam penggunaan teknologi pun sudang berkembang ke berbagai bidang. Terutama dalam bidang pendidikan. Seiring perubahan teknologi, pradigma pembelajaran untuk para murid sekolah dasar SD pun berubah. Tidak hanya menggunakan buku, tugas untuk para murid SD pun saat ini banyak yang menggunakan internet ataupun komputer. Sehingga mengharuskan para guru untuk mempelajari komputer, baik untuk pembuatan soal maupun pencarian bahan materi untuk pembelajaran murid – murid nya.

Bagaimana jika para guru yang sudah lanjut usia ataupun guru yang belum memahami benar cara menggunakan mesin pencarian di internet ?, maka dari itu penulis membuat bahasan atau proposal penelitian tentang penggunaan search engine ini

Penelitian ini berguna mengetahui sejauh mana kesulitan para guru dalam melakukan pencarian ataupun cara menggunduh melalui mesin pencarian tersebut. Agar mereka tidak kalah pintar dengan murid – murid didiknya yang lebih terbiasa melakukan pencarian seperti ini dan lebih mahir menggunakan komputer.

1.2. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah mesin pencarian ( search engine ) itu ?
2. Bagaimanakah cara menggunakan mesin pencarian ini ?
3. Faktor apa sajakah yang menghambat para guru untuk melakukan pencarian di searh engine tersebut ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Membuat para guru yang belum terbiasa atau belum bisa menjadi mengerti dan paham akan penting nya internet di masa sekarang
2. Memberikan saran dan cara penggunaan mesin pencarian dengan benar
3. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat para guru memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.

1.4. Batasan Masalah

Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah pemanfaatan internet sebagai sumber belajar bagi guru sekolah dasar.

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Pengertian Internet
Internet (inter-network)dapat diartikan jaringan computer luas yang menghubungkan pemakai computer satu computer dengan computer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari suatu Negara ke Negara di seluruh dunia ,dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi Fasilitas layanan internet Browsing atau surfing Yaitu kegiatan “berselancar” di internet .
Selain pengertian di atas, internet juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis, bulletin board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya.

2.2. Penggunaan Internet Dalam Pembelajaran
Peralatan berbasis teknologi informasi yang dikenal dan dapat digunakan dalam pembelajaran antara lain: email, penugasan dengan sarana web, permainan komputer, sistem pengelola pembelajaran (learning management systems), daftar surat-menyurat (mailing list), papan bulletin (bulletin boards) dan multi media.
1. Email
Pada saat ini, penggunaan email merupakan cara komunikasi yang inovatif dengan peserta didik. Cara penggunaannya dapat dilakukan secara dialog orang-per-orang(one-on-one dialogs) pokok bahasan tertentu dan sebagian besar email untuk penugasan. Penggunaan lain dari email, yaitu “just-in-time-teaching).
2. Penugasan Web
Pengguna dari World Wide Web terbiasa dengan informasi yang berlebih dan kemudahan dalam menemukan materi. Di lingkungan pendidikan dan pelatihan sering instruktur memberikan penugasan melalui web, seperti permintaan kepada peserta didik untuk singgah di situs web (website) tertentu dan menjelaskan informasi apa yang didapatkan dalam pembelajaran kelas. Melalui web memberikan peluang kepada instruktur menjelaskan sumber materi pembelajaran aktual kedalam kelas.
3. Permainan Komputer dan Simulasi
Penggunaan permainan komputer sangat populer digunakan dalam pembelajaran dinamis. Permainan untuk pembelajaran yang disimulasikan di kelas atau secara on-line banyak tersedia dalam bentuk digital. Beberapa pembelajaran permainan komputer dan simulasi ini sudah mulai dicoba penggunaannya dalam pendidikan militer dalam mensimulasikan latihan perang, atau latihan kesiapan satuan tempur.
4. Pengajaran menggunakan Blog
Blog (blok web) merupakan barang baru di dunia internet. Blog merupakan kelanjutkan dari home page yang bersifat statis. Dalam blog, intruktur dapat menyatakan pandangan, pengalaman, pengamatan, pendapatnya. Dalam kasus ini blog dapat menjadi sebuah jurnal publik, yang memungkinkan pembaca untuk menyampaikan komentar, yang dapat menjadikan blog sebagai tempat debat publik. Blog dapat digunakan untuk berbagai tujuan: (1) Digunakan oleh peserta didik untuk memelihara blog mereka; (2) Instruktur menggunakan blog untuk melaksakan diskusi topik tertentu yang memerlukan komentar peserta didik; (3) Digunakan oleh peserta didik untuk membaca dan memberi komentar materi pembelajaran.

3. Metodologi Penelitian

3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian survai, yang dipakai untuk tujuan eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh guru – guru yang belum mengerti penggunaan internet di sekolah dasar.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan wilayah generalisasi penelitian ini adalah guru sekolah dasar yang berusia antara 35 – 50 tshun. Sampel penelitian diambil secara proporsional random sampling.

3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

3.4. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif dengan tabulasi dan persentase.

4. Daftar Pustaka