Jumat, 30 September 2011

DLNA


CARA KERJA DLNA

Saat ini perangkat elektronik manapun yang terdapat pada satu rumah dapat saling dihubungkan. Tidak hanya berhubungan dalam hal koneksi tetapi konten yang terdapat pada suatu perangkat dapat dimainkan oleh perangkat lainnya. Sebagai contoh ponsel anda dapat melihat daftar lagu yang terdapat pada digital media di ruangan lain dari rumah anda dan memainkannya. Ini dimungkinkan karena adanya DLNA
DLNA yang merupakan singkatan dari Digital Living Networks Alliance sebenarnya sebuah organisasi yang bekerja untuk meningkatkan kemampuan jaringan rumah (home networks), sehingga mempermudah konsumen untuk menggunakan, berbagi dan menikmati foto – foto digital, musik, video atau produk lainnya. Awalnya DLNA didirikan oleh Sony pada juni 2003 setelah meyakinkan pabrikan lainnya akan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan antar operasional melalui standarisasi industri. Pada akhirnya Sony memegang peranan penting pada organisasi ini hingga Sony menjadi Ketua Eksekutif dari jajaran Direktur DLNA.

Desain Kerja Sharing Konten Rumahan
            DLNA dibangun dengan menggunakan beragam standart terbuka seperti HTTP, UpnP (*1), XML dan MPEG.

Menghubungkan Perangkat melalui Home Network/Device Discovery
            Lapisan jaringan terdiri dari Ethernet, sebuah protokol jaringan LAN (local area network) yang biasa terdapat pada home networking dan akses internet serta jaringan IP dengan teknologi nikarabel. Dengan ini kita dimungkinkan untuk memberikan nama dan fungsi dari masing – masing perangkat sehingga dapat memilih perangkat yang ingin digunakan
            DLNA saat ini dibagi pada 12 pembagian perangkat termasuk didalamnya server media digital dan digital media players. Pengklarifikasian ini digunakan untuk membuat aplikasi berdasarkan 3 model sehingga sistem dapat dikontrol oleh selain plater dan aplikasi melibatkan pengguna lain sehingga dapat mengcopy konten dengan mendownload atau menguploadnya, mencetaknya hingga dikoneksikan dengan perangkat bergerak seperti ponsel.

Sumber : Majalah Pulsa Edisi 211 

Kamis, 29 September 2011

Kekeringan


KEKERINGAN DAN DAMPAK YANG DI TIMBULKAN

Pengertian


Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan
PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang akibat kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim.
Akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal, sebagaimana yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika dan Sahel.


Jenis-Jenis Kekeringan

Menurut Shelia B. Red (1995) kekeringan bisa dikelompokan berdasarkan jenisnya yaitu : kekeringan meteorologis, kekeringan hydrologis, kekeringan pertanian, dan kekeringan sosial ekonomi.

1. Kekeringan meteorologis, berasal dari kurangnya curah hujan dan didasarkan pada tingkat kekeringan relatif terhadap tingkat kekeringan normal atau rata – rata dan lamanya periode kering. Perbandingan ini haruslah bersifat khusus untuk daerah tertentu dan bisa diukur pada musim harian dan bulanan, atau jumlah curah hujan skala waktu tahunan. Kekurangan curah hujan sendiri, tidak selalu menciptakan bahaya kekeringan.

2. Kekeringan hidrologis mencakup mencangkup berkurangnya sumber – sumber air seperti sungai, air tanah, danau dan tempat – tempat cadangan air. Definisinya mencangkup data tentang ketersediaan dan tingkat penggunaan yang dikaitkan dengan kegiatan wajar dari sistem yang dipasok (sistem domestik, industri, pertanian yang menggunakan irigasi). Salah satu dampaknya adalah kompetisi antara pemakai air dalam sistem – sistem penyimpanan air ini.

3. Kekeringan pertanian adalah dampak dari kekeringan meteorologi dan hidrologi terhadap produksi tanaman pangan dan ternak. Kekeringan ini terjadi ketika kelembapan tanah tidak mencukupi untuk mempertahankan hasil dan pertumbuhan rata - rata tanaman. Kebutuhan air bagi tanaman, bagaimanapun juga, tergantung pada jenis tanaman, tingkat pertumbuhan dan sarana- sarana tanah. Dampak dari kekeringan pertanian sulit untuk bisa diukur karena rumitnya pertumbuhan tanaman dan kemungkinan adanya faktor – faktor lain yang bisa mengurangi hasil seperti hama, alang – alang, tingkat kesuburan tanah yang rendah dan harga hasil tanaman yang rendah. Kekeringan kelaparan bisa dianggap sebagai satu bentuk kekeringan yang ekstrim, dimana kekurangan banjir sudah begitu parahnya sehingga sejumlah besar menusia menjadi tidak sehat atau mati. Bencana kelaparan biasanya mempunyai penyebab – penyebab yang kompleks sering kali mencangkup perang dan konflik. Meskipun kelangkaan pangan merupakan faktor utama dalam bencana kelaparan, kematian dapat muncul sebagai akibat dari pengaruh – pengaruh yang rumit lainnya seperti penyakit atau kurangnya akses dan jasa – jasa lainnya.

4. Kekeringan sosial ekonomi berhubungan dengan ketersediaan dan permintaan akan barang – barang dan jasa dengan tiga jenis kekeringan yang disebutkan diatas. Ketika persediaan barang – barang seperti air, jerami atau jasa seperti energi listrik tergantung pada cuaca, kekeringan bisa menyebabkan kekurangan. Konsep kekeringan sosioekonomi mengenali hubungan antara kekeringan dan aktivitas – aktivitas manusia. Sebagai contoh, praktek – praktek penggunaan lahan yang jelek semakin memperburuk dampak – dampak dan kerentanan terhadap kekeringan di masa mendatang.


Kekeringan Pada Tanaman

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kekeringan pada tanaman meliputi (Winarko, 2004):

1. Spekulasi petani di lahan tadah hujan, mengharap ada hujan tetapi tidak terjadi.
2. Pelanggaran terhadap Rencana Pola dan Tata Tanam (SK Bupati) oleh petani di Daerah Irigasi (DI). Ada 2 kemungkinan: Sengaja melanggar (spekulasi)dan tidak mengetahui/tidak mendapat informasi.
3. Air irigasi tidak mengalir ke lokasi, biasanya di bagian hilir DI karena jaringan irigasi rusak/tidak berfungsi.
4. Bagian hilir akan kekurangan air karena bagian pengguna hulu boros air.
5. Curah hujan memang dibawah normal (lebih kering daripada biasanya).
6. Sumber air yang ada lebih cepat mengering/menurun debitnya (terutama di wilayah DAS).


Akibat Bencana Kekeringan

Menurut Shelia B. Red (1995) bahwa Akibat bencana kekeringan diantaranya adalah dalam sektor ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Ekonomi :

* Kerugian-kerugian produksi tanaman pangan, susu, ternak, kayu, dan perikanan.
* Kerugian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional
* Kerugian pendapatan petani dan lain-lain yang terkena secara langsung
* Kerugian-kerugian dari bisnis turisme dan rekreasi
* Kerugian pembangkit listrik tenaga air dan meningkatkan biaya-biaya energy
* Kerugian-kerugian yang terkait dengan produksi pertanian
* Menurunya produksi pangan dan meningkatnya harga-harga pangan
* Pengangguran sebagai akibat menurunnya produksi yang terkait dengan kekeringan
* Kerugian-kerugian pendapatan pemerintah dan meningkatnya kejenuhan pada lembaga-lembaga keuangan

Lingkungan :

* Kerusakan terhadap habitat spesies ikan dan binatang
* Erosi-erosi angin dan air terhadap tanah
* Kerusakan spesies tanaman
* Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas air (salinisasi)
* Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas udara (debu, polutan, berkurangnya daya pandang)

Sosial:

* Pengaruh-pengaruh kekurangan pangan ( kekurangan gizi, kelaparan)
* Hilangnya nyawa manusia karena kekurangan pangan atau kondisi-kondisi yang terkait dengan kekeringan
* Konflik di antara penggunan air
* Masalah kesehatan karena menurunnya pasokan air
* Ketidakadilan dalam distribusi akibat dampak-dampak kekeringan dan bantuan pemulihan
* Menurunnya kondisi-kondisi kehidupan di daerah pedesaan
* Meningkatnya kemiskinan, berkurangnya kualitas hidup
* Kekacauan social, perselisihan sipil
* Migrasi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan atau bantuan pemulihan

                        http://id.wikipedia.org/wiki/Kekeringan

Selasa, 27 September 2011

Root Pada Android


ISTILAH “ROOT” PADA ANDROID

            Android adalah salah satu sistem operasi ( OS ) mobile yang sedang populer saat ini. Android juga merupakan pengembangan dari sistem operasi linux yang lebih dahulu kita kenal sebagai sistem operasi pada komputer. Banyak istilah dalam android sendiri yang belum kita pahami dengan baik, salah satu nya yang akan saya bahas adalah “root”. Berikut adalah info yang saya dapatkan  seputar penjelasan mengenai “root”, silahkan di simak.
1.       Proses rooting AFAIK tidak akan membuat brick/matot, karena proses rooting hanya membuka lock system internal android menggunakan hack psneuter di froyo. Setelah hack psneuter berhasil beberapa file pendukung agar aplikasi dapat mengakses dicopy juga seperti busybox,su,superuser dkk. Ibarat buka baut tutup cover mesin mobil AFAIK masa bikin mesin mobilnya mati. Akan tetapi abis buka covernya dicabut kabelnya 1 ya jelas itu bakal bikin mesin mati. Jadi AFAIK proses rootnya ga bikin matot, tapi apa yang dilakukan sesudah root bisa bikin matot jika melakukan perubahan setting yg merusak hardware atau system.

2.       Cacat pabrik secara hardware atau software itu masalah QC Samsung dan bukan masalah root atau tidak root.Balik lagi ke mobil mau tutup cover dibuka atau tidak kalo dalemannya rusak ya rusak, kalo bagus ya bagus. Kalau udah dibuka dirusakin, ya wajar kalo om samsul bilang sapa suruh iseng buka-buka jadi aja rusak.

3.       Banyak gan yang ga root, itu OPTIONAL bukan hal yang diwajibkan. Balik lagi ke mobil, mau dibuka sama montir resmi apa montir ga resmi itu opsi dari pelanggan. Kalo montir resmi dah ada aturan dan setting pabrik, jadi harus sesuai. Kalo montir ga resmi punya aturan sendiri (meski kadang coba-coba) yang menurut dia lebih baik. Hasilnya kembali ke kita pengguna yang memilih mau resmi apa ga resmi.

Ane cuma mau meluruskan, rooting itu membuka lock internal system di android. Karena OS Android basenya linux maka semua system di bentuk file dalam android, root membuka akses secara langsung terhadap semua file di system. Android sendiri pasti memberikan hal yang dapat dirubah dan hal yang tidak dapat dirubah oleh software dengan pertimbangan dari pihak pengembang dari android. Terkadang kita membutuhkan sesuatu hal yang tidak dapat dirubah tanpa lewat sistem android, perubahan tersebut bukan hanya PERFORMA, keamanan dan kenyamanan juga menjadi dasar kenapa adanya rooting.

Seperti setting firewall, buffer sdcard, cpu clock setting dkk tidak di berikan oleh android secara sistem oleh karena itu dibutuhkan root untuk mengakses langsung ke dalam sistem android.

Kembali pada kita apakah membutuhkan sampai sejauh itu atau tidak.

Jadi saya tekankan rooting ga melulu soal performa quadrant score dan sebagainya, rooting adalah proses unlock sistem dimana salah satu benefit dari unlock untuk setting performa.

Brick/Matot terjadi jika hardware rusak dan isi dari ROM internal tidak benar sehingga proses booting tidak selesai (LOOPING).

Android sendiri memiliki recovery untuk mengembalikan setting ke awal, tetapi jika isi dari recovery dan setting awal (ROM) berubah dapat terjadi kegagalan booting.Itu sebabnya proses flashing ROM rentan karena merubah isi dari ROM, yang jelas-jelas bila gagal menyebabkan Android tidak berfungsi.


Kelebihan dan kekurangan ROOT :

Kelebihan :
  1. Akses yang tak terbatas terhadap system Android
  2. Instalasi aplikasi di memory card dan install aplikasi yang butuh root pastinya
  3. Un-install aplikasi-aplikasi bawaan vendor
  4. Backup App+System
  5. Instalasi ROM custom
  6. Akses terhadap file-file sistem Android secara penuh
  7. Overclock processor yang secara keseluruhan meningkatkan performa (tapi membuat konsumsi baterai jadi lebih boros)
Kekurangan :
  1. Garansi hilang*
*Jangan pernah bilang device ( handphone ) agan pernah di root klo masih ingin mendapatkan garansi saat device agan di servis di service center resmi, kecuali device agan emang ketauan uda di root pas di periksa. Pengalaman sendiri nih gan soal nya pas device ane matot. Ane jadi harus bayar Rp. 700rb buat ganti mesin.

Sumber tulisan : http://www.kaskus.us/showpost.php?p=398150436&postcount=12